Category Archives: Uncategorized

Gantungan Kunci dan Tempelan Kulkas Unik Khas Banjar

Berbagai Desain Gantungan Kunci
Berbagai Desain Gantungan Kunci
Gantungan Kunci "Nanang Galuh"
Gantungan Kunci “Nanang Galuh”
20151215_073948-01_resized
Tempelan Kulkas “Menara Pandang”
20151224_134237_resized
Tempelan Kulkas “Floating Market”
20151225_094556_resized
Bisa anda dapatkan di Outlet Wadai Banjar, Jl. A. Yani Km 2 Banjarmasin

Selama ini pariwisata KalimatanSelatan bagaikan tidur, tidak ada yang mau menggarapnya. Namun semenjak lesunya pertambangan khususnya batu bara di Kalimantan Selatan, banyak orang yang menyerukan agar Kalimantan Selatan mulai melirik pariwisata sebagai salah satu penggerak perekonomiannya.

Kota Banjarmasin sebagai Ibu Kota Propinsi Kalimantan Selatan pun bersolek dengan memperbaiki beberapa insfrastruktur kota. Siring Sungai Martapura dipercantik, menara pandang dibangun, rumah Anno dipugar, hingga yang sedang dalam proses penyelesaian adalah kawasan ruang terbuka Patung Bekantan yang ada di sisi Jembatan Merdeka.

Nah, selain obyek wisata yang menjadi andalan destinasi, yang tak kalah penting bagi aktivitas wisata adalah souvenir dan oleh-oleh. Banyak orang yang rela merogoh kocek hanya untuk mengoleksi souvenir dari kota atau daerah yang pernah dia kunjungi.  Entah sadar atau tidak, tentu kita juga sering melakukannya, baik itu sekedar membeli boneka, gantungan kunci atau magnet tempelan kulkas.

Nah kali ini Pesiar Citymag menampilkan salah satu souvenir unik dengan desain khas Banjar. Si empunya mengklaim bahwa souvenir gantungan kunci dan tempelan kulkas ini yang pertama di Banjarmasin.

Lalu apa yang mendasari ketertarikan Den Mas, nama panggilan pemilik produk-produk sovenir dengan merek “1805” ini hingga punya ide membuat gantungan kunci desain tema khas Banjar dengan bahan karet (rubber). Ternyata ide ini muncul saat dia jalan-jalan ke kota lain, pasti ada sesuatu yang khas yang dia beli, entah itu t-shirt, sandal atau pernak-pernik lain. Setelah dia lakukan survey di Banjarmasin, ternyata belum ada yang membuat souvenir yang berbahan rubber.

Lalu dengan tim desainnya, dia mencoba membuat desain gantungan kunci. “Awalnya Cuma 2 desain, namun respon pasar luar biasa, ratusan gantungan kunci ludes dalam 3 hari,” katanya. Akhirnya dia membuat sepuluh desain yang terdiri dari gantungan kunci dan tempelan kulkas.

“Semua mengambil tema lokal, ada I love Banjarmasin, Save Our Bekantan, Nanang Galuh, Floating Market hingga Menara Pandang, saya pikir itulah khas Banjarmasin,” lanjutnya. Dia mengklaim bahwa jenis souvenir ini merupakan yang pertama di Banjarmasin. Harganya juga sangat terjangkau, berkisar Rp. 10.000,- sampai Rp. 15.000,- per pcs.

Souvenir bermerek “1805” ini bisa menjadi pilihan sebagai kenang-kenangan bahwa kita pernah datang ke Bajarmasin dengan harga yang murah dan bisa dibagi-bagikan kepada keluarga dan teman di kota asal.

Bagi anda yang berada di luar kota jangan khawatir, anda bisa membelinya lewat Tokopedia. (*)

Di Kota Banjarmasin, anda bisa mendapatkan souvenir ini di  outlet-outlet sebagai berikut :

  • Pusat Oleh-oleh Andalas, Jalan Perintis Kemerdekaan
  • Wadai Banjar, Jalan A. Yani Km 2
  • Alya Souvenir, Samping Soto Bang Amat Banua Anyar
  • Toko Accesories Paramita, Lt Dasar Dutamall (dekat ekskalator)

Explore Bantul …. (Mangan Enak Cara mBantul 2)

  • Ayam Goreng Mbah Cemplung

Maksud hati ingin makan di Ayam Goreng Mbah Cemplung di pusatnya yang berada mblusuk di Sendang Semanggi, Sembungan, Bangunjiwo, Kasihan, Bantul. Setelah melewati rute berkelok-kelok melewati Pabrik Gula Madukismo, belok kanan, belok kiri, lalu kanan lagi dan entah berapa kalibelok, akhirnya kami sampai di Warung Makan Ayam Goreng Mbah Cemplung. Tapi apa mau dikata, pengunjung di sana siang itu luar biasa membludak. Mungkin karena masih dalam suasana Lebaran sehingga jumlah orang yang mudik atau liburan ke Jogja tak terhitung lagi, tumpah ruah sampai jalanan macet.

Begitu kami masuk dan pesan sudah langsung disambut dengan jawaban “ini bakalan lama lho mas, soalnya antrian panjang, dan sudah banyak yang kecewa lalu pergi sambil ngomel, padahal sudah kami bilangin dari awal.” Lalu saya jawab, “nggih mbak matur nuwun, amargi sampun kaliren, kulo pindah mawon, hehehe.”

Karena sudah hampir jam 2 siang dan perut sudah tidak bisa diajak kompromi, akhirnya kami putuskan untuk coba di cabangnya saja. Semoga tidak antri, pikir kami.

Segera kami tancap gas memutar lewat Desa Wisata Kasongan. Oh ya, Ayam Goreng Mbah Cemplung pusat berada di jalan alternatif menuju Desa Wisata Kasongan, melewati Madukismo, jadi tidak melewati Jalan Bantul.

Cabang Ayam Goreng Mbah Cemplung letaknya di Ring Road Selatan. Dari perempatan Ring Road Dongkelan, ke arah Barat (Madukismo). Sebelum perempatan ambil lajur kiri (sepeda motor) dan pasti akan terlihat papan nama Ayam Goreng Mbah Cemplung yang cukup besar.

Ayam-Goreng-Jawa-Mbah-Cemplung-Madukismo
Papan nama petunjuk (bantulmedia.com)

Dari situ kami belok kiri masuk jalan kecil tidak beraspal. Jika Ayam Goreng Mbah Cemplung (Pusat) letaknya di tengah desa (perkampungan), maka letak Warung Makan Ayam Goreng Mbah Cemplung (Cabang) ini  berada di tengah sawah. Nuansa pedesaan langsung terasa begitu masuk ke areal parkirnya yang cukup luas. Bangunan dan ornamennya pun mencirikan daerah pedesaan khas Bantul. Seperti tempat makan yang ramai lainnya, di dinding warung pun penuh dengan iklan berbagai produk. Meski demikian, tempatnya nyaman sehingga cocok untuk makan bersama keluarga, baik keluarga kecil maupun besar.

Menu (dokpri)
Menu (dokpri)

Menu utamanya sama dengan Ayam Goreng Mbah Cemplung yang ada di pusatnya sana. Ayam Goreng Jawa dengan sambal dan lalapan serta nasi yang pulen dan wangi.

Kami cukup beruntung karena warungnya tak seramai yang di pusat. Jadi kami leluasa memilih tempat dan menu sesuai selera kami. Tak berapa lama akhirnya pesanan kami pun datang. Tanpa babibu lagi kami ‘sikat’ ayam goreng pesanan kami. Ayam goreng yang gurih dan empuk, entah memakai resep rahasia apa yang jelas rasanya lezat sekali. Pheeww….. akhirnya kesampaian juga makan di Ayam Goreng Mbah Cemplung, meski di cabangnya.

Namun jika anda tetap penasaran  dengan Ayam Goreng Mbah Cemplung yang pusatnya, berikut peta lokasinya.

Untuk tulisan selanjutnya, kita akan menikmati kuliner ndeso khas Bantul lainnya yaitu Mi Lethek.

Explore Bantul … (Mangan enak cara mBantul 1)

Menyebut kata mBantul (Bantul) pasti identik dengan ndeso, mblusuk. Tidak  usah malu, toh memang demikian adanya. Tapi ditengah kendesoannya, mBantul menyimpan eksotisme kuliner yang luar biasa. Tak salah jika anda pun harus meluangkan waktu untuk mengekplorenya.

Kesempatan libur Lebaran tahun ini (Juli 2015) pun kami manfaatkan untuk mengesplore lagi2 kuliner khas mBantul yang jos gandhos itu. Setelah beberapa bulan lalu kami menikmati Bakmi Mbah Mo yang legendaris serta Sate Klathak Pak Pong yang uenak, kali ini yang masuk dalam catatan warung yang harus dikunjungi adalah Mangut Lele Bu Is, Ayam Goreng Mbah cemplung, Mie Lethek Bantul dan Mides khas Pundong Bantul.

Satu-satu mari kita telusuri 🙂

  • Mangut Lele Bu Is

Mungkin tak banyak yang tahu jenis makanan apa itu Mangut Lele. Tapi bagi yang pernah tinggal di Jogja pasti tak asing lagi dengan jenis makanan ini.

Salah satu warung mangut lele yang recommended ya Mangut Lele Bu Is. Letaknya di Jalan Imogiri Barat km 12, tepatnya disebelah Utara perempatan Jetis, Bantul. Kalau anda dari arah Kota Jogja maka warungnya berada di kiri jalan. Warungnya sederhana, catnya serba hijau, bisa lesehatan di dalam atau pakai kursi di luar, tinggal pilih sesuai selera. Tempat parkir cukup luas karena ada tanah kosong di samping rumah. Warung ini buka dari jam 8 pagi sampai dengans etengah 8 malam.

IMG-20150726-WA000
Mangut Lele Bu Is (IG Alinarostya)
IMG-20150726-WA001
Nyam-nyam… (dokpri)
Versi Lengkapnya (gudeg.net)
Versi Lengkapnya (gudeg.net)

Konon, Warung Makan Mangut Lele Bu Is sudah berdiri sejak tahun 1978-an dengan menempati rumah yang sederhana, seperti rumah yang di pedesaan pada umumnya. Kemudian pada tahun 2006, usaha ini dikelola oleh putranya yang bernama Bapak Iswandi bersama istrinya. Sedangkan Ibu Is sendiri sekarang sudah meninggal. Seperti halnya daerah Bantul lainnya, Warung Makan Mangut Lele Bu Is ini juga tak luput dari gempa besar Mei 2006.

Setelah renovasi, warung makan ini segera buka kembali dengan kondisi rumah lebih kokoh dan rapi seperti sekarang ini.

Sesuai dengan namanya, menu andalan di rumah makan ini yaitu mangut lele. Penyajian mangut lelenya cukup khas, mungkin tidak akan kita jumpai di tempat lain. Mangut lelenya disajikan di dalam satu baskom ukuran sedang dan jumlahnya sesuai dengan orang yang datang. Sebakul nasi putih dan beberapa jenis sayuran segar atau rebus. Ada sepiring taoge rebus, sepiring bayam dan kenikir rebus, sepiring mentimun, dan sepiring irisan sayur segar yang terdiri dari daun pepaya dan daun lempuyang/ luntas serta beberapa tangkai daun kemangi.

Selain itu, juga ada oseng lombok ijo (hati-hati, kami sempat tertipu karena kami kira kacang panjang hehe), sepiring bumbu urap dan satu cobek sambal terasi berwarna hitam pekat. Semuanya bisa dinikmati sepuasnya, kalaupun ingin menambah juga diperbolehkan.

Mangut lelenya enak dengan kuah santan sedang, tidak terlalu kental atau terlalu cair dan sedikit agak pedas.  Kombinasi mangut lele dengan sayuran2 tadi benar-benar menciptakan kenikmatan yang tidak kami dapatkan di tempat kami tinggal sekarang. Itulah kenapa kami selelu kangen dengan makanan ndeso khas Bantul ini.

Masalah harga, tak usah ditanya. Kantong anda tidak akan jebol dan yang pasti malah akan terkejut, kenapa begitu murah. Itulah Bantul. Daerah ndeso yang selalu ngangeni.

Kita lanjutkan petualangan ala ndeso selanjutnya, yaitu Ayam Goreng Mbah Cemplung.

Indahnya Jembatan Gantung Imogiri

Seperti halnya makanan, Jogja selalu diidentikkan dengan gudeg, bakmi jawa dan bakpia. Padahal masih banyak lagi makanan lezat nan menggoda selera yang berasal dari Jogja.

Pun demikian untuk urusan wisata, terlalu mainstream jika hanya mengenal Malioboro, Keraton, Candi Prambanan, Taman Sari atau Kaliurang. Masih banyak spot baru yang cukup asyik untuk dikunjungi.

Salah satu tempat yang cantik, unik dan layak dikunjungi adalah Jembatan Gantung Selopamioro, Imogiri. Dibangun sejak tahun 2004, jembatan gantung ini menghubungkan 2 desa di Kecamatan Imogiri, Kab Bantul, DIY, yakni antara Desa Sriharjo dan Desa Selopamioro di ujung lainnya. Jembatan gantung yang melintang di atas Sungai Oya ini makin cantik diapit perbukitan nan hijau.

Selain cantik tentu jembatan ini dibangun memang karena masyarakat di dua desa tersebut memerlukannya sebagai jalur transportasi demi kelancaran roda perekonomian dan pendidikan.

Panjang jembatan sekitar 70 meter dengan lebar tak lebih dari 2 meter saja sehingga praktis hanya bisa dilalui dengan jalan kaki, sepeda atau sepeda motor.

Jembatan Gantung Selopamioro 3x
Kemarau, air sungai surut, bukit sedikit gersang

 

Jembatan Gantung Selopamioro berada di daerah perbukitan karts. Jika anda pecinta fotografi, maka tempat ini merupakan spot yang sangat bagus. Pemandangan di sekeliling jembatan sangatlah indah. Saat siang hari, bukit yang menghijau dengan jembatan berwarna kuning, seolah berpadu indah dengan hijaunya langit. Saat sore haripun tak kalah cantiknya, sinar matahari yang kekuningan membuat suasana sangat damai.

Banyak yang menggukan jembatan ini sebagai latar belakang iklan beberapa produk seperti telekomunikasi, hotel. Bahkan syuting FTV pun sering dilakukan di tempat ini. Oleh karena view yang indah inilah banyak masyarakat yang memanfaatkannya sebagai lokasi foto prewed.

Salah satu iklan Santika Hotel (santika.com)
Salah satu iklan Santika Hotel (santika.com)
santika 2
Versi iklannya, keren kan

 

Jika anda dari Kota Jogja, cari saja jalur menuju Imogiri. Dari Imogiri ambil jalan menuju Siluk atau Panggang (Gunung Kidul), kira-kira 4 km dari Imogiri anda akan ketemu SMPN 2 Imogiri. Langsung ambil belok kiri jalan aspal menuju Dusun Kedungmiri. Lurus aja ikuti jalan beraspal itu. Jarak dari SMP 2 Imogiri ke jembatan gantung sekitar 5 km melewati beberapa dusun seperti Ketos, Ngrancah, Sompok, Pengkol dan Kedungmiri. (Hafal soalnya waktu kecil sering ke situ hehe)

Jalan menuju ke lokasi sudah beraspal. Sesaat mau sampai ke jembatan maka akan terlihat pemandangan hijau di kiri dan kanan jalan. Jika saat musim tanam tembakau, maka akan terlihat tanaman tembakau menghampar. Pun demikian dengan tanaman lainnya, misalnya jagung. Pokoknya suasana desa dan pertanian akan kental anda rasakan.

Penasaran ? Catat dalam itinerary kunjungan anda ke Jogja selanjutnya. Siapkan kamera anda. Maaf saya bukan fotografer, jika ditangan fotografer pasti fotonya akan jauh lebih cantik 🙂

Sering jadi lokasi syuting
Sering jadi lokasi syuting
Kedung Miri
Saat tanam tembakau
Kedungmiri1
Ladang dan perbukitan

Opening Soon Kebabkings #11 Banjarmasin

Setelah sukses luar biasa Kebabkings Gerai ke 10 di Jl. Ramin Banjar Indah, segera menyusul gerai ke-11. Untuk lokasinya di seputar Banjarmasin Tengah, dekat dengan Masjid Raya Sabilal Muhtadin, deket dengan Hotel Aria Barito. Lokasi tepatnya masih dirahasiakan hehehe.

So, bagi kebablovers yang berada di area tersebut atau sering ‘wira-wiri’ di seputar area tersebut akan makin dekat. Hal ini menjunjukkan bahwa masyarakat Banjarmasin bisa menerima kehadiran Kebabkings ditengah gempuran berbagai merek kebab yang lain.

Bahkan seorang pelanggan Kebabkings A. Yani mengaku telah menjadi pelanggan Kebab Kings sejak masih SD, sekarang sudah kelas 1 SMA. Terima kasih dan sangat luar biasa. So, bagi yang masih mencoba-coba kebab lain, segeralah kembali ke jalan yang benar. 🙂

Kami masih membuka kesempatan buat anda semua yang ingin bermitra dengan kami untuk membuka gerai ke 12 dan seterusnya. Untuk wilayah Banjarmasin silakan menghubungi 085656051804. Masih terbuka kesempatan untuk daerah Kayu Tangi, HKSN, Banjarbaru dan lainnya.

Kebab Kings Gerai 10 Banjar Indah

Sejelek apapun kita, masih aja ada manfaatnya buat sesama.

Seorang Ibu di Cina yg sdh tua memiliki 2 buah tempayan yg digunakan utk mencari air, yg dipikul di pundak dgn menggunakan sebatang bambu.

Salah satu dr tempayan itu retak, sdgkan yg satunya tanpa cela & selalu memuat air hingga penuh. Setibanya di rumah stlh menempuh perjalanan panjang dr sungai, air di tempayan yg retak tinggal 1/2.

Selama 2 thn hal ini berlangsung setiap hari, dimana ibu itu membawa pulang air hanya 1 & 1/2 tempayan.
Tentunya si tempayan yg utuh sangat bangga akan pencapaiannya. Namun tempayan yg retak merasa malu & sedih akan kekurangannya, sebab hanya bisa memenuhi 1/2 dr kewajibannya.

Setelah 2 thn yg dianggapnya sbg kegagalan, akhirnya dia berbicara kpd ibu tua itu. “Aku malu, sebab Air selalu bocor melalui bagian tubuhku yg retak di sepanjang jalan menuju ke rumahmu.”

Ibu itu tersenyum dan menjwb “Tidakkah kau lihat bunga beraneka warna di jalur yg kau lalui, namun tidak ada didapati di jalur yg satunya? Aku sdh tahu kekuranganmu, jd aku menabur benih bunga di jalurmu, dan setiap hari dlm perjalanan pulang kau menyirami benih2 itu dng air yg bocor dr tubuhmu.
Selama 2 thn aku bs memetik bunga2 cantik utk menghias meja dirumah. Kalau kau tdk seperti itu, maka rumahku tdk seindah sekarang, sebab tdk ada bunga.”

Kita semua mempunyai kekurangan masing2, namun keretakan & kekurangan itulah yg menjadikan hidup kita bersama berwarna dan menyenangkan. Kita hrs menerima setiap orang apa adanya, dan mencari yg terbaik dlm diri mereka.

Rekan2 sesama tempayan yg retak, semoga hari2 kalian selalu diisi dgn ucapan syukur. Jgn lupa mencium wanginya bunga2 di jalur kalian.
Luangkanlah waktu utk mengirimkan pesan ini ke semua contact mu. Setiap orang pasti memiliki takdir masing2, sehingga perbuatan apapun itu pasti ada sisi baik walau dr kekurangan kita..:)

3 hari (plus) di Jogja …

Setiap pulang ke Jogja selalu ada sesuatu yang baru. Meski kepulangan saya kali ini sedikit mendadak dan dalam suasana yang kurang menyenangkan karena nenek sakit, tapi semangat itu tetap ada.

Pesawat Lion Air JT521 membawa Saya Jumat pagi, 4 Nopember 2011 menuju Jogja. Jogja yang masih pagi. Jalan Imogiri Timur terasa maskin sempit dan sesak pagi itu. Jalanan penuh dengan kendaraan roda 2 para pelaju dari Bantul yang berangkat kerja mencari nafkah di Kota Jogja. Hmm… persis ketika dulu 10 – 15 tahun lalu, bedanya kalau dulu penuh dengan sepeda ontel, sekarang sepeda motor. Sepeda ontel saat ini sudah mulai tergusur oleh sepeda motor yang dinilai lebih cepat dan efisien.

RS Panembahan Senopati terakhir kali saya datengin saat Gempa Jogja 2006. Saat itu suasana rumah sakit hiruk pikuk  dan penuh dengan korban gempa. #merinding.  Akhirnya ketemu juga dengan Simbah yang tergolek di Nusa Indah 8. Simbah yang yuswonya sudah sepuh (90 th) tp sebetulnya masih sangat sehat untuk ukuran seusianya.  Kondisinya berangsur normal setelah menjalani operasi tulang retak. Semoga lekas sembuh mbah…

Tiga hari di Jogja  dan lebih banyak menghabiskan waktu di RS Panembahan Senopati menunggui Mbah Warto yang opname. Sempat berkeliling Imogir – Bantul dengan sepeda motor Honda Supra tua.  Bantul pasca gempa memang mangling, saking panglingnya sempet bebrapa kali kesasar salah belok di jantung Kota Bantul. Maklum, sangat berbeda dengan 15 tahun lalu saat saya masih sering melewati jalan2 itu.

Sempet jepret sana-jepret sini, tapi karena yang saya jepret adalah sebuah peluang usaha, so gak usah dibahas hehe.

Simbok dengan sepeda tuanya ...
Bapak dan ayam2nya ...

Simbok masih setia dengan sepeda tuanya, Bapak masih meluangkan waktu paginya untuk ngurusin ayam2nya. Suasana yang bikin ingatanku kembali ke masa kecil.

Bersepeda di pagi hari keliling kampung sambil menghirup udara desa yang masih cukup segar serta hijaunya sawah kidul desaku tak ubahnya menjadi obat mujarab  bagi nafas dan mataku ini. Segar sekali rasanya. Sambil terus menggenjot sepeda tua Simbokku, sesekali aku harus menjawab teguran dari tetangga dan kawan lama yang ketemu di jalan.

Sawah Kidul nDeso ... nyaman dipandang

Minggu malam 6 Nopember 2011 akhirnya saya harus kembali ke Banjarmasin. Kejadian yang  sangat menjengkelkan malam itu adalah dicancelnya JT520 menuju Banjarmasin karena lampu landasan padam. Beberapa penerbangan dari Jogja semua mengalami pembatalan, sedangkan pesawat yang akan landing di Adisucipto beberapa diantaranya dialihkan ke Solo dan Surabaya. Suasana yang sangat kacau. Menginap di Quality Hotel juga bukan sebuah keputusan terbaik karena pagi2 besok harus ke Bandara lagi.

Setelah terlelap beberapa jam, akhirnya kami harus kembali berdesakan di bus untuk  menuju bandara ditengah hujan lebat. Kejengkelan belum berakhir, ternyata pesawat kembali ditunda karena cuaca buruk. Akhirnya setelah “disuap” nasi ayam kotakan, kami diterbangkan menuju Banjarmasin pkl 11.00 WIB.

Selamat datang kembali di Banjarmasin, setelah “terpaksa” tambah 1 hari di Jogja.

Buka Lagi ….

Suasana hari pertama di Kebab Kings A. Yani Pal 8,5 Bjm
Suasana malam ...

Setelah sukses dengan 4 outlet di Banjarmasin, akhirnya Minggu 4 Desember 2011 Kebab Kings membuka outlet lagi sehingga hingga sekarang sudah mencapai 5 outlet yang tersebar di wilayah Banjarmasin.

Outlet ke-5 bertempat di Jl. A. Yani Km 8,5 tepatnya di depan Depot Ayu (Ayam Bakar Lodho). Outlet ini berada di jalan utama (jl. A. Yani) yang menghubungkan Kota Banjarmasin dan Banjarbaru sehingga sangat mudah dijangkau. Dari arah Banjarmasin tepat di kiri jalan.

Buat kebab lover yang berada di seputar A. Yani Km 8, 9, 10 dst atau sedang dalam perjalanan menuju Banjarbaru bisa mampir ke outlet ini.

Buka mulai pkl 4 sore hingga 10 malam.

Tips Mensiasati Setoran di Hari Libur (ATM Setor Tunai)

Bagi anda nasabah BCA, ATM setor tunai bukan menjadi barang baru. Beberapa tahun terakhir BCA sudah memberikan layanan ini. Tapi apakah anda tahu jika jumlah ATMnya cuma 3 di Banjarmasin. Ada 2 ATM di kantor cabang utama dan 1 ATM di kantor cabang pembantu di A. Yani pal 2. Karena jumlahnya yg sangat sedikit sedangkan penggunanya sangat banyak, tak jarang nasabah rela antri layaknya antrian sembako hanya untuk menyetorkan uang. Apalagi pada saat hari libur Sabtu – Minggu dimana loket BCA tutup, semua aktivitas setoran nyaris hanya mengandalkan ATM setor tunai ini. Sialnya ATM setor tunai di KCP pal 2 hanya beroperasi pada hari dan jam kerja, artinya justru dihari Sabtu – Minggu dan libur dmn sangat dibutuhkan malah tidak bisa digunakan. Alih2 nasabah terbantu, yg ada malah perasaan jengkel. Ngasih layanan tambahan tapi tidak maksimal.
Jika anda emang perlu banget menyetorkan uang pada hari libur, tapi tidak mau repot atau capek ngantri seperti ular, soalnya sering sekali ATM nya kepenuhan uang dan macet, atau emang sedang offline. Ada tipsnya yang sering saya lakukan.
Anda gak usah ikut antri, biarkan saja antrian mengular, anda cukup menunggu di ATM Reguler, siapkan uang anda yg akan disetor. Tunggu saja sampai ada nasabah yang mau melakukan tarikan tunai. Kuncinya anda tidak boleh malu atau sungkan nanya ke orang yang datang ke ATM. “Pak/Bu/Mas/Mbak, mau tarik tunai ya ?” Kalo jawabannya “IYA”, lanjutkan dengan kata2 minta tolong atau rayuan gombal supaya dia mau menolong kita. Kita minta dia transfer senilai uang yang hendak kita setor ke rekening kita. Setelah uang tertransfer ke rekening kita, uang yg kita punya segera serahkan ke dia. Nah, beres sudah. Anda tidak perlu antri, toh kita juga tidak merugikan org lain, sekedar minta tolong.
Intinya dia tercapai tujuannya melakukan tarikan tunai, kita pun sukses menyetor tanpa harus ikut antrian. Anda pasti tahu betapa lamanya 1 orang menyetor di ATM setor tunau, apalagi kalo uangnya tidak rapi, bolak balik ditolak, bisa stress nunggu.
Ok, selamat mencoba. Oh, ya jangan lupa pastikan uang masuk ke rek anda ya. Trus jangan lupa juga ucapin terima kasih pada org yang sudah berbaik hati membantu anda…

 
html {overflow:hidden}
 

 

Satu Lagi PROGRAM INVESTASI Bermasalah di Banjarmasin

Sepertinya masyarakat Banjarmasin tidak juga belajar kasus investasi voucher pada beberapa tahun silam. Terbukti kasus yang mirip kembali membawa korban.Yang lebih ironis adalah hampir semua strata sosial menjadi investor Lihan. Baik dari rakyat jelata, PNS, Karyawan Swasta, Polisi, Guru, Dosen hingga Pejabat ada. Lebih konyol, banyak dari para investor ini sengaja menjual aset atau meminjam uang di bank hanya untuk ditanamkan ke investasi ini.

Perlu diketahui, investasi ala Ustad Lihan memang menggiurkan, yakni dengan “menjanjikan”  fee 10% bagi investor. Investor tinggal “ongkang-ongkang” menunggu fee nya cair setiap bulan. Siapa yang tak tergiur. Setelah berjalan sekian lama, akhirnya mulai 4 bulan lalu pembayaran fee mulai seret, tersendat, tidak seperti bulan-bulan sebelumnya.

Tahu gak berapa dana yang berhasil dihimpun oleh sang Ustad ? 817 M, fantastis bukan ??? Mungkin karena keustadannya, atau kedermawaannya, atau marketingnya (kolektor) yang giat menjual program ini, sehingga hampir 1 trilyun dana berhasil dihimpun, tak kurang 3000 orang memasukkan dananya ke investasi ini. Dari yang hanya 5 juta hingga yang bermilyar-milyar ditanamkan disini.

Memang, Lihan yang seorang ustad, dermawan, sederhana membuat orang terlena. Hanya segelintir orang yang berani bersuara lantang mempertanyakan bisnis itu. Lembaga keuangan, alim ulama juga terdiam, barangkali semua terpesona melihat bukti nyata 10% yang memang keluar buat sang investor. Sistem bagi hasil secara syariah yang didengung-dengungkan seakan melenakan semuanya. Semua teori bisnis seperti terpatahkan dengan konsep Lihan. Tapi apa daya, jejaring bisnis yang selama ini digembar-gemborkan seperti digital printing, jual beli intan, rumah sakit, perumahan, tv kabel, franchise makanan dll akhirnya tumbang. Intan puteri malu yang dia beli seharga 3 M juga tidak ketahuan ada dimana.

Investor, kolektor semua panik. Tanggal 5 Des 2009 sang ustadz ditahan Polda Kalsel. Ibunya stress melihat kenyataan ini, tidak tahan mungkin, akhirnya meninggal dunia beberapa hari kemudian, innalillahi wainnalillahi rojiun. Lihan berada di sel Mapolda Kalsel setelah beberapa hari dirawat di RS Bhayangkara akibat syok melihat sang ibu meninggal dunia.

Sekarang, semuanya ribut berteriak. Tak kurang sutradara kondang Hanung Bramantyo, Penyanyi Opick dll ikut terbawa-bawa  karena kedekatannya dengan sang ustadz. Perlu diketahui, dalam “strategi marketingnya” sang Ustadz memang dekat sekali dengan kalangan artis ibukota, ustadz yang sering wara-wiri di layar kaca hingga Pejabat, baik dari pejabat daerah Kalsel bahkan hingga level pusat. Tercatat seorang menteri pun dekat dengan sang ustadz, sang menteri sempat datang saat Lihan meresmikan Gedung Bulu Tangkis di dekat rumahnya.

Nasi sudah menjadi bubur, investor sedang menuntut modalnya dikembalikan. Kolektor yang selama ini ikut menikmati fee dari inevestor yang menanamkan modalnya lewat dia sedang kebingungan mengembalikan modal investor. Ada yang bertanggung jawab dengan menjual semua aset pribadinya untuk menalangi dana investor. Ada juga investor yang stress karena dana modalnya tidak jelas nasibnya, sementara dia harus membayar cicilan ke bank, karena uang yang ditanam ke bisnis Lihan ini ternyata pinjaman dari bank. Bahkan yang lebih tragis ada investor yang sampai meninggal dunia karena stress.

Pelajaran berharga buat masyarakat Kalsel khususnya. Semoga kedepan tidak ada lagi kasus2 seperti ini, masyarakat semakin pintar dan bijak mensikapi tawaran2 menggiurkan seperti ini.