Tag Archives: garuda

Wonderful South Borneo Blog Contest 2015

Official Blog Partner of WONDERFUL SOUTH BORNEO BLOG CONNTEST

Iklan Blog Contest-01
Apa itu Wonderful South Borneo Blog Contest? Dan apa tujuannya?
Wonderful South Borneo Blog Contest adalah lomba penulisan blog tentang pesona destinasi wisata yang ada di Kalimantan Selatan. Bumi Antasari menyimpan pesona yang luar biasa yang belum tereksplorasi secara maksimal dan belum tergarap untuk mendatangkan wisatawan.
Tujuan lomba penulisan blog ini adalah membantu mempromosikan destinasi wisata Kalimantan Selatan melalui tulisan blog dan pada akhirnya diharapkan meningkatkan kunjungan wisata ke provinsi ini. Selain itu, memberikan penghargaan kepada para blogger yang mampu menyajikan tulisan berkualitas dan menarik.

Klik di sini untuk beli souvenir secara online

Apa saja yang bisa ditulis?
Ulasan atau deskripsi lengkap tentang destinasi wisata Kalimantan Selatan, baik destinasi baru maupun lama, bisa dipilih salah satu atau semua lokasi wisata. Tema yang diangkat bisa tentang keindahan dan keelokannya maupun potensi pengembangannya, dikaitkan dengan Garuda Indonesia sebagai maskapai dengan konektivitas yang mendukung untuk destinasi Banjarmasin (Kalimantan Selatan). Pada tulisan ini, peserta juga harus menambahkan pentingnya kesadaran dan partisipasi masyarakat terhadap pariwisata.

Siapa yang boleh ikut?
Semua kalangan masyarakat umum, pelajar dan mahasiswa yang punya kepedulian terhadap pariwisata Kalsel. Lomba blog ini terbuka bagi seluruh masyarakat dari seluruh Indonesia dan boleh mendaftarkan lebih dari satu blog.

Tim Juri

  • Garuda Indonesia
  • Redaksi Banjarmasin Post Group
  • Penulis Banjarmasin

Persyaratan

  • Peserta adalah Warga Negara Indonesia (WNI), terdiri atas blogger, mahasiswa, pelajar dan masyarakat umum
  • Peserta harus memiliki blog pribadi dengan platform apapun (kompasiana, wordpress, blogspot, selfhosting, blog pribadi berbayar, dll)
  • Tiap peserta lomba boleh mengikutsertakan lebih dari satu blog pribadi namun dengan fokus tulisan yang berbeda
  • Konten blog yang dikirimkan harus berbahasa Indonesia maksimal 5.000 karakter (dengan spasi) dan terlebih dahulu dipublikasikan di blog pribadi peserta
  • Artikel/tulisan yang diikutkan lomba tidak boleh mengandung unsur pornografi, SARA, adu domba serta tidak berhubungan dengan tema Wonderful South Borneo
  • Mengandung ide baru yang orisinal, tanpa ada copy-paste content dari web/blog lain
  • Artikel/tulisan yang diikutkan lomba belum pernah dipublikasikan sebelumnya baik di blog atau media lain
  • Peserta wajib mendaftarkan url alamat blog pribadi yang berisi content original pada formulir pendaftaran online beserta nama diri dan nomor kontak
  • Tulisan yang diikutkan lomba wajib mencantum kata kunci Destinasi Wisata Kalsel sebanyak 2 kali. Pada bagian header tulisan, kata kunci link ke situs Banjarmasin Post (www.banjarmasin.tribunnews.com). Kemudian pada bagian anchor, link ke situs garuda (www.garuda-indonesia.com).
  • Peserta wajib like akun FB BPost Online & dan follow Twitter @banjarmasinpost, @IndonesiaGaruda dan @hapeworld
  • Tulisan artikel di blog yang diikutsertakan lomba wajib diposting melalui twitter dengan mention @banjarmasinpost @IndonesiaGaruda @hapeworld lalu dilanjutkan dengan URL/link artikel Blog yang dilombakan dan Hastag #BlogContestBpostGaruda
  • Cara memposting di twitter :

Contoh :

“Judul Tulisan” @banjarmasinpost @IndonesiaGaruda @hapeworld https: //contoh.wordpress.com #BlogContestBpostGaruda

  • Peserta wajib memasang banner “Wonderful South Borneo Blog Contest” di dalam postingan sebagai tanda keikutsertaan lomba. Silakan download dan copy paste kodenya disini
  • Periode Tayang : 7 – 31 Desember 2015, dengan batas akhir tulisan diterima dan posting 30 Desember 2015 pukul 24.00 Wita
  • Verifikasi peserta akan terus dilakukan terutama mengenai keaslian tulisan dan identitas diri yang harus di isi dengan benar.
  • Jika peserta lomba tidak memenuhi persyaratan yang ditentukan dan terlihat adanya indikasi kecurangan maka akan langsung DIGUGURKAN.
  • Semua naskah blog yang diikutsertakan dalam lomba ini menjadi milik Banjarmasin Post dan dapat digunakan untuk kepentingan promosi wisata
  • Naskah pemenang akan diterbitkan dalam bentuk majalah pariwisata dan akan ditempatkan di pesawat Garuda Indonesia

Penilaian

  • Keputusan juri bersifat final dan tidak dapat diganggu gugat
  • Pemenang akan ditentukan dari rapat Tim Juri
  • Tim Juri berhak menganulir blog peserta yang dianggap tidak memenuhi syarat atau melanggar ketentuan lomba.
  • Poin-poin penilaian :
  1. Konten artikel sesuai dan sejalan dengan tema dan tujuan kompetisi
  2. Kreativitas: tata letak, materi isi, pemilihan tema dan keserasian antara tulisan, foto atau grafis
  3. Orisinalitas tulisan

Timeline
● Pendaftaran dan Lomba akan dimulai tanggal 7 Desember 2015
● Lomba akan ditutup pada 31 Desember 2015 Pkl 24.00 Wita
● Pengumuman Pemenang di Media Cetak Banjarmasin Post Edisi 26 Januari 2016 dan http://www.banjarmasinpost.co.id
Hadiah
● Juara 1: Rp 2,5 juta + Asus Zenfone 2
● Juara 2: Rp 1,5 juta + Oppo Mirror 5
● Juara 3: Rp 1 juta + Samsung Galaxy Grand
● Juara Harapan 1-3 : Rp 500 ribu
Kontak/Info lebih lanjut
● Email : lombablog.bpost@gmail.com
● Facebook Page: BPost Online
● Twitter: @banjarmasinpost

FORMULIR PESERTA LOMBA BLOG

lomba blog wisata kalsel

Promosi Pariwisata Melalui Sepakbola

Promosi Azerbaijan di Atletico Madrid
Promosi Azerbaijan di Atletico Madrid

Sungguh ironis ketika kita selalu membangga-banggakan negara kita adalah negara yang indah, kaya budaya, penuh keramahan, tapi hanya bisa mendatangkan 9,4 juta wisatawan mancanegara (wisman) dalam tahun 2014. Kalah dibanding tetangga kita Singapura 11,8 juta dan Malaysia 27,4 juta. Malaysia bahkan menduduki peringkat pertama diantara negara ASEAN lainnya, sudah menyalip Thailand yang hanya 24,7 juta yang kini berada pada urutan ke-2. Ya, suka tidak suka kita harus menerima kenyataan bahwa turis asing lebih memilih datang ke Malaysia, Thailand dan Singapura daripada ke Indonesia. (Data : Wikipedia)

Pencapaian Malaysia tentu tidak diperoleh dengan serta-merta. Banyak hal yang telah mereka lakukan dari mulai menciptakan ikon-ikon baru semisal Twin Tower Petronas, Genting Highland, hingga kampanye promosi wisatanya yang sangat gencar. Kampanye Malaysia Truly Asia, meski diprotes beberapa negara Asia lainnya, toh tidak menggoyahkan mereka untuk terus melaju. Sungguh menyakitkan memang, orang Eropa lebih mengenal Malaysia dan Singapura dibanding Indonesia secara luasan wilayahnya jauh lebih besar. Bahkan ada perbandingan yang lebih menyakitkan , yakni total wisman yang datang ke Indonesia tahun 2013 adalah 8,8 jt, kalah dengan jumlah wisman yang mengunjungi Pulau Phuket, satu pulau di Thailand. Tahun 2013 wisman yang berkunjung ke Phuket 9,5 jt.

Kampanye pariwisata memang tidak murah, bahkan boleh dibilang mahal. Kementerian Pariwisata Indonesia mentargetkan 20 juta wisman mengunjungi Indonesia tahun 2020 nanti. Kelihatannya jumlah yang sangat besar, akan tetapi jika dibandingkan dengan Malaysia dan Thailand, mereka sudah beberapa tahun mencapai jumlah di atas 20 juta wisatawan. Kita bahkan baru mencanangkan target 20 juta untuk 5 tahun ke depan.

Target 20 juta wisman tentu memerlukan kerja keras dan kerja sama. Kerja sama yang dimaksud adalah kerja sama dengan faktor-faktor yang berada di luar kendali kementerian semisal infrastruktur, konektivitas penerbangan dan kesiapan daerah. Dalam bidang promosi, salah satu inovasi yang bisa dilakukan adalah mempromosikan Indonesia melalui olah raga, dan olah raga yang paling populer di dunia adalah sepakbola. Meski hal ini bukan murni inovasi, bahkan bisa dibilang mencontoh, namun rasanya masih layak untuk dilakukan.

Sepak bola saat ini telah menjelma menjadi industri dengan perputaran uang yang luar biasa besar. Transfer dan gaji pemain yang fantastis, nilai kontrak sponsor yang besar, belum lagi kontrak siaran langsung televisi, pun sebanding dengan jumlah penonton yang sudah melewati batasan negara. Maka tidak heran banyak merek yang berlomba-lomba mempromosikan produknya melalui sepakbola, yakni menjadi sponsor klub-klub besar Eropa agar bisa memasang logonya di jersey mereka. Samsung pernah hinggap di dada pemain Chelsea, hingga akhirnya digantikan Yokohama Tyre, Fly Emirates di Arsenal, PSG dan AC Milan, Standard Chartered di Liverpool, Pirelli di Inter Milan, Qatar Airways di Barcelona, Etihad Airways di Manchester City hingga Chevrolet di Manchester United.
Jika kita perhatikan, tidak hanya merek produk yang nampang di jersey klub sepak bola. Di dada jersey dua klub Spanyol, Sevilla dan Atletico Madrid terpampang tulisan “Visit Malaysia” dan “Azerbaijan Land of Fire”. Juga klub Cardiff City di Divisi Championship Liga Primer Inggris. Malaysia dan Azerbaijan tentu bukan produk elektronik, maskapai penerbangan, ban maupun minuman berenergi. Sebagaimana kita ketahui, keduanya adalah nama negara.

Promosi Wisata Malaysia di Sevilla
Promosi Wisata Malaysia di Sevilla

Adanya nama Malaysia dan Azerbaijan di jersey dua klub Spanyol itu merupakan hasil kerja dewan (ataupun kementerian) pariwisata masing-masing negara. Tentu ada dana yang digelontorkan untuk bisa melakukannya. Tidak diketahui secara pasti nilai sponsorship Malaysia, tapi umumnya besaran dana itu ada pada kisaran jutaan dolar Amerika. Sementara kabarnya Azerbaijan melalui Dewan Pariwisata Azerbaijan sedikitnya mengeluarkan 12 juta euro untuk menjadi sponsor Atletico Madrid musim 2013/2014.

Langkah Malaysia terbilang cukup menarik. Selain mungkin karena ikatan emosional antara Malaysia dengan Inggris, yakni karena Malaysia merupakan anggota negara persemakmuran. Kita bisa saksikan, selain brand Malaysia yang muncul di klub Cardiff City, beberapa perusahaan yang identik dengan Malaysia juga aktif melakukan promosi melalui sepakbola. Air Asia yang notabene milik pengusaha Malaysia Tony Fernandes dan identik dengan Malaysia tentunya dengan gagah bertengger di jersey klub Queen Park Rangers (QPR). Tidak mengherankan karena memang QPR juga milik Tony Fernandes. Malaysia Airlines pun pernah menjalin kerja sama dengan QPR pada musim 2011/2012 dengan memasang logo maskapai di jersey home. Belum lagi Genting Casino yang juga pernah hinggap di dada para pemain Aston Villa. Jadi tidak mengherankan saat kita menonton siaran pertandingan Liga Primer, banyak sekali bersliweran brand-brand negara tetangga tersebut. Dapat dimaklumi jika brand awareness Malaysia jauh lebih kuat daripada Indonesia.

Potensi menjual merek lewat sepak bola sangatlah besar. Pertandingan sepakbola liga-liga Eropa ini disaksikan jutaan pasang mata di seluruh penjuru dunia, pernak-pernik merchandise-nya pun tersebar sampai ke sudut-sudut paling terpencil, baik itu merchandise resmi maupun bajakan. Indonesia sebenarnya bisa saja meniru langkah Azerbaijan dan Malaysia dalam rangka mencapai target wisman pada 2020 tersebut. Dengan disaksikan jutaan pasang mata saat pertandingan, tentu ini akan menjadi promosi efektif untuk meningkatkan brand awaress. Orang Eropa tahu Bali, tapi tidak dengan Indonesia.

Garuda Indonesia di Jersey Latihan Liverpool FC
Garuda Indonesia di Jersey Latihan Liverpool FC

Secercah harapan muncul ketika Garuda Indonesia, maskapai plat merah melakukan kerja sama dengan Liverpool, sebuah klub besar di Liga Inggris. Memang prestasi Liverpool sedang menurun, akan tetapi jumlah pendukung Liverpool di seluruh dunia sangatlah besar dan ini yang dibaca oleh manajemen Garuda Indonesia. Meski masih “malu-malu”, kita sudah bisa melihat Logo Garuda Indonesia di jersey latihan dan pemain cadangan Liverpool. Di A-board (papan reklame) elektronik pinggir lapangan pun secara periodik menayangkan iklan Garuda Indonesia.

Disamping pemasangan logo dan nama pada papan reklame, kerjasama sponsorship juga dilakukan dengan menjadikan Garuda Indonesia sebagai maskapai penerbangan resmi untuk tur pra-musim Liverpool FC ke kawasan Asia, terutama pada rute penerbangan yang telah dioperasikan oleh Garuda Indonesia seperti ke Indonesia, Malaysia, Singapore, Thailand, Jepang, China, Korea, Hong Kong dan Taiwan.

Tujuan dari kerjasama tersebut bagi Garuda Indonesia adalah sebagai strategi untuk meningkatkan brand awareness Garuda Indonesia di Benua Eropa. Ya, meski belum menjadi sponsor besar di Liverpool sehingga berhak tampil di jersey utama, paling tidak dengan berseliweran merek atau kata Indonesia di stadion dan layar kaca, nama Indonesia pasti akan makin dikenal.
Semoga langkah Garuda Indonesia menjalin kerja sama dengan klub Liverpool dapat diikuti oleh Kementerian Pariwisata Indonesia sehingga Indonesia segera dikenal dan menjadi tujuan kunjungan wisatawan Eropa sesuai harapan kita, sehingga target wisman yang telah dicanangkan bisa tercapai lebih cepat.

Sumber :
Rappler.com
Detik.com
Wikipedia

Sepakbola Indonesia (Kapan Jaya ?)

Indonesia vs Kuwait

Masih ingat kartu merah yang diterima Ismed Sofyan pada Laga Pra Piala Asia 2011 antara Indonesia vs Kuwait pada 18/11/2009 yang lalu ? Lalu kartu merah Ilham Jaya Kesuma pada Piala Tiger 2005 pada saat melawan Kamboja yg lalu ? Itu hanya segelintir contoh bahwa pemain-pemain kita cenderung terbiasa bermain kasar, melakukan hal-hal yang gak perlu. Konyolnya pada pertandingan domestik (baca : LSI) hal tersebut dimaafkan atau tidak dikasih kartu oleh wasit. Pemain kita terbiasa seperti itu sehingga pada saat melakukan pertandingan internasional sering melakukan hal-hal bodoh yang seharusnya tidak dilakukan. Gara-gara hanya dengan 10 pemain, Indonesia akhirnya harus kehilangan poin penuh saat menjamu Kuwait. Atau Ilham akhirnya tidak bisa main di Final Piala Tiger 2005, meski akhirnya kalah melawan Singapura.

Siapa yang salah ? Wasit punya peranan dalam pembentukan karakter pemain. Mereka tidak tegas. Contoh dengan mata-kepala sendiri, tanggal 16 Nop 2009 kemarin saya nonton laga Divisi Satu antara Barito Putera Banjarmasin vs Persepar Palangkaraya.  Perkelahian, saling pukul, tendang tanpa berbuah kartu merah. Wasitnya gak ngerti peraturan, atau takut dengan pressure penonton. Sangat mengecewakan. Sudah lapangannya becek karena hujan, tidak rata sehingga bola sering memantul dan liar. Ini membuat bola sangat susah dikuasai, sehingga pemain lebih sering mengangkat kaki tinggi2. Alih2 mendapat tontonan sepakbola indah, yang ada cuma main tebas yang sangat berbahaya bagi lawan. Miris, sedit liat sepakbola kita seperti itu.

Jadi setelah wasit, adalah lapangan yang sangat tidak memenuhi syarat bagi permainan sepakbola, apalagi untuk laga international. Mungkin bisa dihitung dengan jari telunjuk stadion mana yang memenuhi syarat, minimal rumputnya rata. Kita bisa melihat pertandingan Liga Inggris yang menawan, Liga Spanyol yang indah, salah satunya karena rumput stadion yang rata. Bola mengalir deras, mudah dikontrol sehingga tidak banyak pelanggaran.

Jadi kalo infrastrukturnya aja kagak beres, mustahil kita akan berprestasi.

Pusing saya liat sepakbola Indonesia, meski saya sangat cinta Indonesia. Bravo Sepakbola Indonesia.