Tujuan jalan-jalan kami kali ini adalah Taman Labirin, begitu nama tempatnya, terletak di Tambang Ulang, sebuah kecamatan di Kab. Tanah Laut. Berbekal sedikit info dari sebuah blog, akhirnya pas Hari Sabtu 16 Mei (hari kejepit) kami meluncur ke lokasi tersebut.
Rute dari Banjarmasin
Rute yang kami tempuh kira-kira 52 km dengan jalanan mulus. Ya, sekitar 1 jam perjalanan lebih sedikitlah. Dari Banjarmasin melewati jalan A Yani atau bisa juga ambil rute Jl. Gub Subarjo sampai ketemu bundaran Monumen H. Hasan Basri di km 20. Selanjutnya silakan ambil arah Pelaihari atau Batulicin dan nikmati aja perjalanan selanjutnya sampai Kecamatan Tambang Ulang. Patokannya, ketika sudah sampai Kantor Polsek Tambang Ulang, berarti udah dekat. Posisinya di kiri jalan, ada papan namanya jelas sekali ” Kawasan Agrowisata BP3T ” Kalo nggak salah kependekan dari Balai Pengkajian dan Pengembangan Pertanian Terpadu Pemprov Kalsel.
Tiket masuknya sangat terjangkau hanya Rp. 2.000,- per kepala ditambah parkir mobil seikhlasnya… hmm…. tarif yang aneh. Kalo nggak ikhlas gimana acoba ? hehe…
Jam 11 siang pas kami masuk, suasana sudah cukup ramai. Banyak mobil berjajar di area parkir yang cukup luas. Meski cuaca panas, akan tetapi terasa cukup sejuk. Mungkin karena letaknya di dataran agak tinggi, banyak pepohonan dan angin bertiup cukup kenceng. Meski begitu, lebih enak ke tempat ini di waktu sore hari. Eit tapi ingat ya jam bukanya, jangan sampai udah jauh-jauh ke sini terus udah tutup hehe.
Kalo di websitenya tertulis Senin – Jumat buka 10 pagi – 3 sore, Sabtu buka 11siang – 3 sore dan Minggu 10 – 3 sore. Info lainnya Senin – Jumat 1 siang – 5 sore, Hari Sabtu – Minggu buka dari jam 8 pagi sampai 5 sore. Nah loh, bingung kan ? Info dari temen lokasi ini sering ditutup oleh karena udah di booking buat acara outbond atau pramuka. Nah silakan dicek kebenarannya. Nih websitenya. : taman labirin. Tapi ya harap maklum kalau webnya nggak update atau kadang infonya nggak jelas, maklum saja masih dikelola pemerintah. 🙂 Dari jam bukanya aja udah nggak jelas kan ? hahaha….
Suasana waktu itu cukup ramai, kami langsung menuju taman labirin. Banyak pengunjung dengan cekikikan bolak-balik karena mentok di jalur buntu. Masuk ke labirin, mentok jalan buntu, seru hahaha. Setelah mencapai tengah labirin, kita akan ketemu dengan menara pandang, nah kita bisa selfie dari atas dengan latar belakang labirin dari semua sudut.
Taman yang unik, bagus sebenarnya JIKA 1) Tanamannya dipotong lebih rapi. 2) Itu menara dikasih tangga yang lebih bersahabat, 3) Kebersihan dijaga 4) Gerbangnya dibikin bagus dan khas, macam de”Ranch kan keren buat foto 🙂 5) Hukuman bagi yang membuang sampah sembarangan diberlakukan.
Lanjut ke lokasi sebelahnya dimana ada penangkaran rusa tutul, sayang rusanya cuma satu :). Mungkin yang lain pada bersembunyi ketika tahu saya akan datang, haiyaah. Padahal anak saya excited banget bisa ngasih makan rumput ke rusa secara langsung. Alangkah bagusnya kalau rusanya banyak, atau ada hewan lain yang unik.
Bergeser sedikit ke sebuah areal yang cukup luas dimana banyak terdapat sapi yang sedang makan rumput. Sepanjang mata memandang hijauuuu semua. Pemandangan yang sangat luar biasa dengan latar pegunungan. Padang rumput menghijau dengan puluhan sapi yang dilepas bebas. Keren sih sebenarnya.
Lokasi lain adalah danau buatan dengan pondok-pondok untuk bersantai. Total area mencapai 105.2 Ha dan dikelola oleh BP3T Kalomantan Selatan.
Kenapa Saya Sebut De’Ranch ala Kalsel ?
Mungkin banyak yang mencibir dan bilang, maksa deh. Bagi yang pernah ke De’Ranch Lembang tentu bisa merasakan sedikit atmosfir kemiripannya.
Areanya tentu nggak bisa dibandingkan, De’Ranch cuma sekitar 5 Ha. Meski begitu, fasilitas tempat rekereasi ala Cowboy ini relatif lengkap. Ada delman, kuda tunggang, triker, gold hunter, fun boat, kolam pancing, flying fox, sepeda track, trampolin hingga food corner dan toko souvenir semua lengkap. Sosis bakar khas De’Ranch lezat bikin ketagihan hehe…
Kira-kira penampakannya seperti ini.
Menarik bukan, saya kira potensi yang dimiliki Taman Labirin akan bisa menyerupai De’Ranch. Itu jika ada investor yang berminat hehe…
Tiket masuk De’Ranch kalo nggak salah saat ini Rp. 8.000,- per kepala dengan berbagai persyaratan seperti tidak boleh membawa makanan dan minuman dari luar. Ini merupakan potensi pemasukan agar semua pengunjung membeli makanan dari pengelola, ahh…. udah banyak orang pinter, nggak usah deh ngajarin. Tinggal mau apa enggak mengembangkan, gitu aja.
Asyik kan kalo ada seperti ini di Kalsel ?