Tag Archives: laut

Taman Labirin Tanah Laut, de’Ranch Ala Kalsel

de ranch 1Tujuan jalan-jalan kami kali ini adalah Taman Labirin, begitu nama tempatnya, terletak di Tambang Ulang, sebuah kecamatan di Kab. Tanah Laut.  Berbekal sedikit info dari sebuah blog, akhirnya pas Hari Sabtu 16 Mei (hari kejepit) kami meluncur ke lokasi tersebut.

Rute dari Banjarmasin

Rute dari Banjarmasin

Rute yang kami tempuh kira-kira 52 km dengan jalanan mulus. Ya, sekitar 1 jam perjalanan lebih sedikitlah. Dari Banjarmasin melewati jalan A Yani atau bisa juga ambil rute Jl. Gub Subarjo sampai ketemu bundaran Monumen H. Hasan Basri di km 20. Selanjutnya silakan ambil arah Pelaihari atau Batulicin dan nikmati aja perjalanan selanjutnya sampai Kecamatan Tambang Ulang.  Patokannya, ketika sudah sampai Kantor Polsek Tambang Ulang, berarti udah dekat. Posisinya di kiri jalan, ada papan namanya jelas sekali ” Kawasan Agrowisata BP3T ” Kalo nggak salah kependekan dari Balai Pengkajian dan Pengembangan Pertanian Terpadu Pemprov Kalsel.

IMG_20150516_145910

Tiket masuknya sangat terjangkau hanya Rp. 2.000,- per kepala ditambah parkir mobil seikhlasnya… hmm…. tarif yang aneh.  Kalo nggak ikhlas gimana acoba ? hehe…

Jam 11 siang pas kami masuk, suasana sudah cukup ramai. Banyak mobil berjajar di area parkir yang cukup luas. Meski cuaca panas, akan tetapi terasa cukup sejuk. Mungkin karena letaknya di dataran agak tinggi, banyak pepohonan dan angin bertiup cukup kenceng. Meski begitu, lebih enak ke tempat ini di waktu sore hari. Eit tapi ingat ya jam bukanya, jangan sampai udah jauh-jauh ke sini terus udah tutup hehe.

IMG_20150516_112815
Lumayan banyak pengunjungnya

Kalo di websitenya tertulis Senin – Jumat buka 10 pagi – 3 sore, Sabtu buka 11siang – 3 sore dan Minggu 10 – 3 sore. Info lainnya Senin – Jumat 1 siang – 5 sore, Hari Sabtu – Minggu buka dari jam 8 pagi sampai 5 sore. Nah loh, bingung kan ?  Info dari temen lokasi ini sering ditutup oleh karena udah di booking buat acara outbond atau pramuka. Nah silakan dicek kebenarannya. Nih websitenya. : taman labirin. Tapi ya harap maklum kalau webnya nggak update atau kadang infonya nggak jelas, maklum saja masih dikelola pemerintah. 🙂 Dari jam bukanya aja udah nggak jelas kan ? hahaha….

IMG-20150516-WA001
Tanamannya kurang rapi dikit

IMG-20150516-WA003 IMG-20150516-WA004 IMG-20150516-WA000

IMG_20150516_110517

Suasana waktu itu cukup ramai, kami langsung menuju taman labirin. Banyak pengunjung dengan cekikikan bolak-balik karena mentok di jalur buntu. Masuk ke labirin, mentok jalan buntu, seru hahaha.  Setelah mencapai tengah labirin, kita akan ketemu dengan menara pandang, nah kita bisa selfie dari atas dengan latar belakang labirin dari semua sudut.

Taman yang unik, bagus sebenarnya JIKA  1) Tanamannya dipotong lebih rapi. 2) Itu menara dikasih tangga yang lebih bersahabat, 3) Kebersihan dijaga 4) Gerbangnya dibikin bagus dan khas, macam de”Ranch kan keren buat foto 🙂 5) Hukuman bagi yang membuang sampah sembarangan diberlakukan.

IMG_20150516_110349
Tuh kan gak bersahabat …

Lanjut ke lokasi sebelahnya dimana ada penangkaran rusa tutul, sayang rusanya cuma satu :). Mungkin yang lain pada bersembunyi ketika tahu saya akan datang, haiyaah. Padahal anak saya excited banget bisa ngasih makan rumput ke rusa secara langsung. Alangkah bagusnya kalau rusanya banyak, atau ada hewan lain yang unik.

IMG_20150516_110935

Bergeser sedikit ke sebuah areal yang cukup luas dimana banyak terdapat sapi yang sedang makan rumput. Sepanjang mata memandang hijauuuu semua. Pemandangan yang sangat luar biasa dengan latar pegunungan. Padang rumput menghijau dengan puluhan sapi yang dilepas bebas. Keren sih sebenarnya.

IMG_20150516_111757_edit
Sapi-sapi di padang rumput, bagus kan pemandangannya ?
IMG_20150516_111814_edit
Sudut lain
IMG_20150516_111950
Jika ada fasilitas naik kuda, pasti anak saya mo naik.
Aduh, masalah sampah emang kudu bisa mengubah tabiat
Aduh, lagi-lagi masalah sampah. Emang kudu bisa mengubah tabiat orang-orang

Lokasi lain adalah danau buatan dengan pondok-pondok untuk bersantai. Total area  mencapai 105.2 Ha dan dikelola oleh BP3T Kalomantan Selatan.

Kenapa Saya Sebut De’Ranch ala Kalsel ?

Mungkin banyak yang mencibir dan bilang, maksa deh. Bagi yang pernah ke De’Ranch Lembang tentu bisa merasakan sedikit atmosfir kemiripannya.

Areanya tentu nggak bisa dibandingkan, De’Ranch cuma sekitar 5 Ha. Meski begitu, fasilitas tempat rekereasi ala Cowboy ini relatif lengkap. Ada delman, kuda tunggang, triker, gold hunter, fun boat, kolam pancing, flying fox, sepeda track, trampolin hingga food corner dan toko souvenir semua lengkap. Sosis bakar khas De’Ranch lezat bikin ketagihan hehe…

Kira-kira penampakannya seperti ini.

deranch 4
Berbagai fasilitas De’Ranch (sumber : net)

deranch2 deranch4

Menarik bukan, saya kira potensi yang dimiliki Taman Labirin akan bisa menyerupai De’Ranch. Itu jika ada investor yang berminat hehe…

Tiket masuk De’Ranch kalo nggak salah saat ini Rp. 8.000,- per kepala dengan berbagai persyaratan  seperti tidak boleh membawa makanan dan minuman dari luar. Ini merupakan potensi pemasukan agar semua pengunjung membeli makanan dari pengelola, ahh…. udah banyak orang pinter, nggak usah deh ngajarin. Tinggal mau apa enggak mengembangkan, gitu aja.

Asyik kan kalo ada seperti ini di Kalsel ?

 

 

Perjalanan Panjang (Banjarmasin – Surabaya – Jogja) PART-1

Tulisan perjalanan Banjarmasin menuju Jogja via Surabaya dengan kapal laut ini saya lakukan tahun 2008 lalu,

Nggak terasa sdh 7 tahun berselang, saya tidak tahu apakah masih relevan dengan kondisi sekarang. Tapi paling tidak memberi gambaran kepada anda yang mau menempuh perjalanan laut dari Banjarmasin ke Surabaya.

———————-

Seperti telah saya rencanakan sebelumnya, tanggal 11 Des 2008 saya akan memulai perjalanan menempuh rute Banjarmasin – Surabaya – Jogja. Berbekal tiket Kapal KUMALA jurusan Banjarmasin – Surabaya, saya sendirian bawa mobil sudah stand by di Pelabuhan Banjarmasin (Bandarmasih) mulai pukul 16.30 Wita.

Belum sempat mematikan mesin mobil, saya sudah didatangi bapak-bapak sekitar 60 tahun umurnya menawarkan tiket, saya bilang sudah beli. Lalu bapak ini menawarkan untuk membantu menstempel foto kopi STNK ke KP3. Sebenernya saya bisa melakukan sendiri pekerjaan itu. Tapi dengan nawaitu membantu, akkhirnya saya keluar 10 ribu untuk membayar jasa bapak itu tadi.

Pada tiket yang saya pegang tertulis jam keberangkatan adalah 18.00 wita. Tapi bukan Indonesia kalo tidak pake acara telat. Setelah menghabiskan semangkok soto lamongan di depan gerbang pelabuhan yang masih tertutup rapat akhirnya KM KUMALA baru datang dan sandar pkl 19.20 wita.

KM KUMALA baru sandar
KM KUMALA baru sandar

Hujan makin lama makin deras mengiringi keluarnya penumpang dan puluhan mobil dan truk dari lambung kapal. Belasan mobil dan dump truck tanpa plat (baru) nampak keluar dari lambung kapal, entah mau dikirim kemana. Nyatanya, pada masa krisis seperti ini pun pembelian mobil dan truck (kendaraan berat) masih banyak. Sepertinya tdak ada istilah krisis buat kelas atas.

Belasan Truk Besar menjepit mobil kecilku
Belasan Truk Besar menjepit mobil kecilku

Tepat pkl 20.22 wita mobil saya memasuki lambung kapal dimana terlihat masih kosong melompong, baru ada 2 truk yang entah membawa muatan apa yang sudah berada di dalam. Saya parkir di depan sebelah kiri, berdampingan dengan truk box berpendingin. Oh ya sebelumnya, baru masuk gerbang menuju dermaga, ditengah lebatnya hujan, saya sudah dimintai 5 ribu rupiah oleh oknum berseragam dan bertopi sebuah perusahaan pelayaran, tanpa kuitansi dan gak jelas peruntukannya untuk apa. Pheww… ….negaraku

Sementara kendaraan masuk, para penumpang lain masih tertahan di ruang tunggu pelabuhan. Jadi aku yang baru pertama kali naik kapal (sendirian lagi hehe) punya kesempatan menjelajahi seluruh isi kapal itu. Dari dek 2 yang ternyata merupakan tempat duduk penumpang, mushola dan kafe. Lalu ke dek 3 yang ternyata isinya ruang dengan tempat tidur untuk penumpang dan pengemudi. Di dek 3 ini juga terdapat kafetaria. Karena tiketku tiket pengemudi maka aku memilih dek 3 untuk tidur dan sementara sopir lainnya belum masuk, aku pilih tempat tidur yang cukup enak. Berbekal 5 rb rupiah aku sewa kasur dari kapal.

Setelah itu saya sempatkan ke sisi kapal untuk melihat situasi di luar yang ternyata hujan sangat lebat. Setelah antrean kendaraan selesai, baru giliran penumpang diperbolehkan masuh ke kepal, di tengah guyuran hujan lebat. Sebagian penumpang yang menggunakan jasa (semacam porter di Bandara) sudah tidak perlu berebut mencari tempat duduk atau tempat tidur, para porter sudah mencarikan tempat untuk mereka.

Pelabuhan Bandarmasih dari ats KUMALA
Pelabuhan Bandarmasih dari atas KUMALA

Setelah penumpang semua masuk, tepat 21.45 wita kapal mulai meninggalkan dermaga Badarmasih. Setelah menuntaskan lapar dan dahaga, akhirnya saya tenggak sebutir antimo yang akhirnya membuat saya terbang ke alam mimpi ditengah alur Sungai Barito menuju Laut Jawa.

Sebelumnya, sebagai penghuni baru di komunitas sopir truk di atas kapal, maka saya harus bergaul sebisa mungkin dengan mereka yang kebanyakan berasal dari Jawa Timur, buat saya sesuatu yang tidak sulit saya lakukan. Tak berapa lama saya sudah masuk dalam pembicaraan mereka. Beruntung saya di tempat para sopir, saya bisa mengorek informasi rute perjalanan yang akan saya lalui setelah lepas dari Pelabuhan Tanjung Perak. Selama ini saya sering perjalanan darat dari Jogja ke Surabaya, tapi biasanya naik bus atau travel sehingga saya tidak perlu tahu rutenya. Tapi kali ini saya harus menyetir sendiri sehingga saya harus tahu. Meski berbekal peta perjalanan, tapi tidak cukup lengkap informasinya. Jadi, pikirku besok seharian aku manfaatin buat nyari tahu dari para sopir ini.

Akhirnya belum 1 jam perjalanan dari Pelabuhan Bandarmasih, aku sudah gak kuasa menahan pengaruh antimo dan akhirnya tertidur pulas. Meski di sebelahku banyak para sopir yang sedang melakukan ritual (main kartu) dan ramai kafe di dek 2 oleh organ tunggal. Menurut estimasi, kami akan terombang-ambing selama 20 jam untuk sampai ke Surabaya.
.(Bersambung)