15 Falsafah Luhur Jawa

Ilustrasi (foto :bramardianto.com)
Ilustrasi (foto :bramardianto.com)
Salah satu uniknya negara kita adalah adanya berbagai macam suku yang mendiaminya. Masing-masing suku mempunyai adat dan nilai-nilai yang berbeda.
Masyarakat Jawa merupakan salah satu kelompok masyarakat yang sangat menjunjung tinggi nilai dan budayanya. Bahkan meski mereka tidak lagi tinggal di tanah Jawa. Tentu sering kita mendengar masyarakat Jawa yang ada di Kalimantan, Sulawesi, Sumatera, Malaysia bahkan hingga di Suriname yang masih menggunakan Bahasa Jawa dan masih menjunjung tinggi adat dan budaya Jawa.
 Dalam berfilosofi, orang Jawa seringkali menggunakan unen-unen  (peribahasa) untuk menata hidup manusia.
 Makna dari ungkapan-ungkapan Jawa ini seringkali tidak dipahami oleh sebagian besar keturunan etnis Jawa di era modern ini. Maka tidak salah, jika muncul sebutan, “Wong Jowo sing ora njawani” atau “Wong Jowo sing ilang Jawane.”
 Filosofi Jawa dinilai sebagai hal yang kuno, ndeso dan ketinggalan jaman. Padahal, filosofi leluhur tersebut berlaku terus sepanjang hidup. Warisan budaya pemikiran orang Jawa ini bahkan mampu menambah wawasan kebijaksanaan dan mengajarkan hidup kita agar  senantiasa “Eling lan Waspodo”.
Berikut kumpulan falsafah beserta arti penjelasannya yang menjadi pedoman hidup masyarakat Jawa :
 1. Urip Iku Urup (Hidup itu Nyala),
Hidup itu hendaknya memberi manfaat bagi orang lain disekitar kita, semakin besar manfaat yang bisa kita berikan tentu akan lebih baik, tapi sekecil apapun manfaat yang dapat kita berikan, jangan sampai kita menjadi orang yang meresahkan masyarakat.
2. Memayu Hayuning Bawana, Ambrasta dur Hangkara
Maksunya Manusia hidup di dunia harus mengusahakan keselamatan, kebahagiaan dan kesejahteraan; serta memberantas sifat angkara murka, serakah dan tamak).
3. Sura Dira Jayaningrat, Lebur Dening Pangastuti
Artinya segala sifat keras hati, picik, angkara murka, hanya bisa dikalahkan dengan sikap bijak, lembut hati dan sabar.4. Ngluruk Tanpa Bala, Menang Tanpa Ngasorake, Sekti Tanpa Aji-Aji, Sugih Tanpa Bandha
Artinya Berjuang tanpa perlu membawa massa, Menang tanpa merendahkan atau mempermalukan. Berwibawa tanpa mengandalkan kekuasaan, kekuatan, kekayaan atau keturunan, Kaya tanpa didasari kebendaan.

5. Datan Serik Lamun Ketaman, Datan Susah Lamun Kelangan
Jangan gampang sakit hati manakala musibah menimpa diri; Jangan sedih manakala kehilangan sesuatu.

6. Aja Gumunan, Aja Getunan, Aja Kagetan, Aja Aleman
Jangan mudah terheran-heran, Jangan mudah menyesal, Jangan mudah terkejut- kejut, Jangan mudah kolokan atau manja.

7. Aja Ketungkul Marang Kalungguhan, Kadonyan lan Kemareman
Janganlah terobsesi atau terkungkung oleh keinginan untuk memperoleh kedudukan, kebendaan dan kepuasan duniawi.

8. Aja Kuminter Mundak Keblinger, Aja Cidra Mundak Cilaka
Jangan merasa paling pandai agar tidak salah arah, jangan suka berbuat curang agar tidak celaka.

9. Aja Milik Barang Kang Melok, Aja Mangro Mundak Kendo.
Jangan tergiur oleh hal-hal yang tampak mewah, cantik, indah; Jangan berfikir mendua agar tidak kendor niat dan kendor semangat.

10. Aja Adigang, Adigung, Adiguno
Maksudnya adalah Jaga kelakuan / tatakrama, jangan sombong dengan kekuatan, kedudukan, ataupun latarbelakangmu.

11. Alon-alon waton klakon
Filosofi ini sebenarnya berisikan pesan tentang safety/keselamatan. Padahal kandungan maknanya sangat dalam. Filosofi ini mengisyaratkan tentang kehati-hatian, waspada, istiqomah, keuletan, dan yang jelas tentang safety.

12. Nerimo ing pandum.
Makna dari kata tersebut mengandung Arti yang mendalam menunjukan pada sikap Kejujuran, keiklasan, ringan dalam bekerja dan ketidakinginan untuk korupsi.
Inti filosofi ini adalah Orang harus iklas menerima hasil dari usaha yang sudah dia kerjakan.

13. Saiki jaman edan yen ora edan ora komanan, sing bejo sing eling lan waspodo.
Artinya sekarang zaman edan, yang gak enda gak bakal kebagian; Hanya orang yang ingat kepada Allah yang beruntung. disini saja juga tidak cukup dan waspada terhadap duri-duri kehidupan yang setiap saat bisa datang dan menghujam kehidupan, sehingga bisa mengakibatkan musibah yang berkepanjangan.

14. Mangan ora mangan sing penting ngumpul.
Artinya Makan tidak makan yang terpenting adalah dapat berkumpul (kebersamaan).
Filosofi ini adalah sebuah peribahasa. Kalimat peribahasa tidaklah tepat kalau diartikan secara aktual. Filosofi ini sangat penting bagi kehidupan berdemokrasi. Kalau bangsa kita mendasarkan demokrasi dengan falsafah diatas saya yakin negara kita pasti akan aman, tentram dan sejahtera. Istilah “Mangan ora mangan” melambangkan eforia demokrasi, yang mungkin satu pihak mendapatkan sesuatu (kekuasaan) dan yang lain pihak tidak. Yang tidak dapat apa-apa tetap legowo atau menerima dengan lapang dada.

Dan kata dari “Sing penting ngumpul” melambangkan berpegang teguh pada persatuan, yang artinya bersatu untuk tujuan bersama.
Filosofi dari kalimat peribahasa “Mangan ora mangan sing penting kumpul” adalah filosofi yang cocok yang bisa mendasari kehidupan demokrasi bangsa Indonesia agar tujuan bangsa ini tercapai.
15. Wong jowo iki gampang di tekuk – tekuk.
Filosofi ini juga berupa ungkapan peribahasa yang dalam bahasa Indonesia adalah ‘Orang Jawa itu mudah ditekuk-tekuk’. Ungkapan ini menunjukan fleksibelitas dari orang jawa dalam kehidupan. Kemudahan bergaul dan kemampuan hidup di level manapun baik miskin, kaya, pejabat atau pesuruh sekali pun. Orang yang memegang filosofi ini akan selalu giat bekerja dan selalu ulet dalam meraih cita-citanya.
Itulah beberapa pandangan hidup, pedoman dan prinsip yang diterapkan sejak dahulu yang biasa menjadi nasehat orang jawa meskipun kini semakin luntur dimakan zaman.
Sumber : Thefilosofi.blogspot.com  

Cetak Kemasan ya di GWK

Saat ini packaging (kemasan) tak lagi hanya berfungsi sebagai wadah untuk melindungi makanan atau barang lainnya dari terik matahari atau air hujan, melainkan telah bertambah fungsinya yakni untuk mempercantik barang yang dijual.  Kenapa harus cantik, kemasan yang cantik tentuk lebih menarik minat calon konsumen.

Sering tanpa kita sadari saat jalan-jalan baik ke supermarket, pusat perbelanjaan atau kemanapun terkadang kita memutuskan membeli sebuah barang hanya karena kemasannya yang menarik.

Perkembangan kemasan baik itu food maupun nonfood sangatlah pesat. Berbagai jenis bahan dan model kemasan saat ini menghiasi hampir semua produk yang dipasarkan.

Percetakan GWK

Banyak yang mengira bahwa Percetakan Grafika Wangi Kalimantan (GWK) yg ada di Jl. Pelaihari Km 21, Liang Anggang, Banjarbaru hanya mencetak koran. Padahal tidak, beragam produk cetakan berbahan kertas dihasilkan oleh GWK.

Percetakan GWK merupakan salah satu unit usaha Banjarmasin Post Group. Koran tertua dan terbesar di Kalimantan Selatan.Selain mencetak koran Banjarmasin Post, Metro Banjar, Kompas dan Koran Serambi Ummah, Percetakan GWK juga menghasilkan produk-produk cetakan berbahan kertas seperti brosur, flyer, poster, majalah, tabloid, buku, undangan,bulletin, kotak makan, kotak snack hingga paperbag.

Dengan didukung mesin cetak berteknologi tinggi, Percetakan GWK sanggup menghasilkan cetakan berkualitas baik. Mesin cetak offset percetakan GWK merupakan mesin terbesar dan termodern di Kalimantan. Tak heran jika ratusan klien mempercayakan produk cetaknya kepada GWK.

  • Laminating Window

Lima tahun terakhir GWK mulai mengembangkan bisnis baru yakni cetak packaging. Perkembangan dalam bisnis packaging sangat dinamis. Untuk itu beragam mesin didatangkan untuk mendukung pekerjaan. Salah satunya adalah mesin laminating window.

Banyak kemasan makanan selain berfungsi untuk melindungi makanan juga berfungsi untuk menarik perhatian calon pembeli. Anda tentu sering melihat kue bolu yang dikemas dalam kotak dan diberi lobang dengan tetap tertutup plastik. Dengan adanya lobang tersebut kita dapat melihat isi dari kue tersebut.

Sama dengan kotak kain sasirangan / batik supaya kainnya tetap kelihatan. Cara manualnya adalah dengan melobangi kotak dan menempelnya dengan plastik mika. Tapi dengan mesin laminating window ini, maka tidak perlu lagi menempelkan plastik mika. Plastik dengan sendirinya sudah menyatu dengan kotaknya.

Mesin ini satu-satunya di Kalimantan Selatan. Selama ini produk kemasan laminating window pasti didatangkan dari Jawa. Namun dengan adanya mesin ini di Kalsel, tak perlu jauh-jauh lagi memesan. Cukup ke kantor pemasaran GWK di :

  1. Kantor GWK, Jl. Pelaihari km 21 Liang Anggang Telp. 0511-4705900.
  2. Kantor Banjarmasin Post Group, Jl. AS Musyaffa No 16, Banjarmasin Telp. 0511-3354370 (ext 106).
IMG_20150418_104156
Pack Keripik Galuh Master Chef Agus Sasirangan
20151119_103610_resized
Beberapa Contoh Lunch Box

Ratusan pengusaha baik UKM maupun Perusahaan Besar sudah mempercayakan produk packagingnya ke GWK. Sebut saja Master Chef Agus Sasirangan yang sekarang sudah mulai berbisnis kuliner. Contoh kemasannya seperti di atas. Terlihat cantik bukan ?

Atau kantong gorengan ini. Dibanding menggunakan tas kresek plastik, tentu lebih sehat dan estetikanya lebih dapet. Kantong ini bisa untuk tempe goreng, tahu isi, pisang molen, burger maupun ayam goreng. (adv/repost)

Kantong gorengan
Kantong gorengan
20151119_103735_resized
Kantong Burger

Tunggu apa lagi, info lebih lanjut silakan isi form berikut, kami akan menghubungi anda segera.

 

Direktori Warung Jawa di Banjarmasin (3)

14. Soto Kwali Keraton

Satu lagi kuliner Jawa yang baru saja hadir di Banjarmasin dan sudah saya coba yaitu soto kwali. Ya, soto kwali yang merupakan kuliner khas daerah Solo (dan sekitarnya), plat AD lah pokoknya.

Soto Kwali Keraton namanya. Menempati bangunan dengan rangka besi di Jalan Adhyaksa, warung ini cukup bersih. Tidak adanya dinding menjadikan sirkulasi udara cukup sempurna, ditambah kipas angin yang ada menjadikan anginnya makin “sembribit.” Meski demikian, kadang tetap tak bisa melawan hawa panas kota Banjarmasin.

20151110_125732_resized
Porsi soto pisah (dokpri)
20151110_130031_resized
Penampakan (dokpri)
Soto Kwali
Daftar menu (IG hary_1805)

Dinamakan soto kwali karena biasanya soto ini dimasak menggunakan wadah semacam bejana yang terbuat dari tanah liat yang biasa disebut kwali atau kuali.

Oleh karena dimasak menggunakan kuali, maka citarasa soto ini menjadi khas, berbeda dengan soto yang dimasak dengan bejana alumunium.

Kuah soto mirip sama dengan soto Jogja yang cenderung bening, tidak kental. Seperti soto kwali pada umumnya, campurannya hanya taoge, daun seledri dan bawang goreng. Untuk dagingnya bisa pilih daging sapi atau ayam.

Rasa sotonya cukup pas dan familier dengan lidah jawa. Bagi penggemar soto daging sapi Kadipiro atau Pak Marto di Jogja, paling tidak bisa mengobati rasa kangen anda dengan kedua warung soto di Jogja itu.

15. Dapur Jawa

Kali ini kita sedikit bergeser ke arah Banjarbaru. Tepatnya di Landasan Ulin, lebih tepat lagi pas sebelum simpang tiga Jalan Golf. Menurut informasi, warung ini sudah cukup lama eksis di situ. Dari penampakannya, sepertinya pemiliknya Aremania.. hehehe

Warungnya persis di pinggir jalan, untuk parkir mobil muat 3 saja. Tapi nggak usah khawatir, anda bisa memarkirnya di Jalan Golf.

Menu andalah nasi campur dan pecel. Kalo kita datangnya sudah di atas jam 1 siang, maka biasanya tinggal koret-koretan saja alias lauknya sudah habis. Lauk pilihannya ayam goreng dan telur mata sapi.

Cita rasanya cocok bagi yang kangen dengan masakan Jawa, khususnya Jawa Timur. Oh ya, di atas jam 2, menunya ganti menjadi soto ayam.  Tapi jangan coba-coba memesan soto sebelum jam 2 siang, maka tidak akan dilayani, apapun alasanya hehe…

Jadi, pinter-pinter anda, jika pengin lauknya masih komplit ya datanglah lebih awal. 🙂

20151113_125644_resized_1
Sibuk Melayani (dokpri)
20151113_125746_resized_1
Rombongan Ba’da Jumat (dokpri)
20151113_125755_resized_1
Pilihan Menu (dokpri)
20151113_130007_resized_1
Pecel Telor Mata Sapi (dokpri)

 

16. Sop Ayam Klaten Pak Min 

Warung ini baru sekitar 2 atau 3 bulan yang lalu. Berbekal brand yang cukup familier dengan cabang yang jumlahnya belasan seluruh Indonesia, tak sulit untuk diterima dengan senang hati oleh warga Banjarmasin dan sekitarnya.

Bahkan kemudian warungnya beranak alias buka cabang. Setelah sukses yang pertama di jl. Adhyaksa Tayu Tangi, akhirnya Pak Min membuka outletnya yang ke dua di Kalsel, yakni di Landasan Ulin seberang radar bandara.

Menunya utamanya sop ayam dengan variasi dagingnya mulai dari campur, dada, paha dingga uritan, hati hingga ceker. Pokoknya semua bagian ayam kecuali bulu bisa dimakan, hehee…

Harganya cukup terjangkau, bahkan mulai Rp. 7.000,- per porsi untuk nasi sop campur.  Pendampingnya seperti pada kebanyakan warung soto yaitu sate telur puyuh, tahu, tempe dan bergedel.

Rasa sopnya kuat dengan merica dan rempah, konon kecapnya pun khas Klaten. Cuma kalo saya yang kurang adalah minimnya sayuran hehe… Yah, mungkin memang begitu cara penyajiannya.

min2
Pendampingnya
min3
Menu Utama
Sop Paha
Sop Paha

Explore Bantul… (Mangan enak cara mBantul 3)

  • Mi Lethek Mbah Mendes

Pernah mendengar tentang mi lethek ? Mungkin bagi yang tahu artinya akan sedikit mengernyitkan dahi. Lethek dalam Bahasa Jawa artinya kotor. Jadi secara harfiah, mi lethek mempunyai arti mi yang kotor.

Lalu kenapa dinamai demikian. Mi lethek atau sering juga ditulis letheg merupakan salah satu kuliner yang berasal dari Kabupaten Bantul, daerah Istimewa Yogyakarta. Bahan dasar mi lethek adalah tepung tapioka dan singkong. Proses pembuatannya pun masih secara tradisional, konon cara mengaduknya masih menggunakan tenaga hewan ternak (sapi). Makin menarik bukan. Sebutan lethek ini muncul karena warna mi ini keruh kecoklatan dan kurang menarik, tidak seperti mi pada umumnya. Tapi keistimewaan mi lethek salah satunya adalah tidak memakai campuran zat pewarna dan pengawet. Meski demikian, mi lethek kering bisa awet disimpan hingga lebih dari 3 bulan.

Kita tentu tidak akan membahas proses pembuatan mi lethek. Yang akan kita bahas adalah kelezatan mi lethek dalam bentuk matang.

Mi Lethek Mbah Mendes Jl. Parangtritis (dokpri)
Mi Lethek Mbah Mendes Jl. Parangtritis (dokpri)
mendes2
Penampakan warung yang di Jl. Parangtritis (dokpri)

Salah satu warung yang cukup legendaris untuk urusan mi lethek adalah Mi Lethek Mbah Mendes. Konon cikal bakal warung ini ada di sebuah desa di Kabupaten Bantul, tepatnya di Sorobayan, Gadingsari, Srandakan, Bantul. Sekarang sudah ada beberapa cabang diantaranya di Ring Road Utara, Maguwoharjo, dekat Lotte Mart dan di Jl. Parang Tritis Km 3,5.

Kami memilih yang dekat rumah saja yaitu di Jl Parang Tritis. Kami datang saat ba’da Magrib sehingga suasana warung masih belum terlalu ramai. Hanya ada sekitar 5 orang yang sedang menyantap mi di sana.

mendes5
Abis Magrib, baru beberapa pelanggan yang datang (dokpri)
mendes4
Beberapa keunggulan Mi Lethek (dokpri)

Lokasi warung sangat mudah dijangkau, tepat dipinggir jalan parangtritis. Warungnya cukup bersih, tempat duduk berupa kursi-kursi kayu yang kokoh.

mendes3
Pesanan kami dataaaang (dokpri)

Tak perlu menunggu lama, akhirnya pesanan kami keluar. Dan benar, dari aromanya saja sudah tercium kelezatan mi lethek ini. Seporsi mi godhog pun tak tersisa di piring saya. Ternyata meski lethek (kotor) warnanya, tapi rasanya mantap.

Nah bagi anda yang ingin berpetualan kuliner ndeso, mi lethek pantas anda catat sebagai tujuan perburuan kuliner anda saat andi di Jogja.

Cikal Bakal:
Bu Tien,
Warung : Sorobayan, Gadingsari, Sanden, Bantul, Yogyakarta

Cabang Utama :
Jl Ring Road Utara (sebelah Utara Lotte Mart atau barat SMK), Maguwoharjo, Depok, Sleman, Yogyakarta. Kode Pos : 55282
Buka dari jam 11.00 – 22.00 wib setiap hari. Melayani pesanan partai besar atau kecil.

Cabang Wates :
Jl Brigdjen Katamso No. 44 Wates, Kulon Progo.

Cabang Jl Paris :
Jl Parangtritis Km 3,5 Salakan, Yogyakarta.

Explore Bantul …. (Mangan Enak Cara mBantul 2)

  • Ayam Goreng Mbah Cemplung

Maksud hati ingin makan di Ayam Goreng Mbah Cemplung di pusatnya yang berada mblusuk di Sendang Semanggi, Sembungan, Bangunjiwo, Kasihan, Bantul. Setelah melewati rute berkelok-kelok melewati Pabrik Gula Madukismo, belok kanan, belok kiri, lalu kanan lagi dan entah berapa kalibelok, akhirnya kami sampai di Warung Makan Ayam Goreng Mbah Cemplung. Tapi apa mau dikata, pengunjung di sana siang itu luar biasa membludak. Mungkin karena masih dalam suasana Lebaran sehingga jumlah orang yang mudik atau liburan ke Jogja tak terhitung lagi, tumpah ruah sampai jalanan macet.

Begitu kami masuk dan pesan sudah langsung disambut dengan jawaban “ini bakalan lama lho mas, soalnya antrian panjang, dan sudah banyak yang kecewa lalu pergi sambil ngomel, padahal sudah kami bilangin dari awal.” Lalu saya jawab, “nggih mbak matur nuwun, amargi sampun kaliren, kulo pindah mawon, hehehe.”

Karena sudah hampir jam 2 siang dan perut sudah tidak bisa diajak kompromi, akhirnya kami putuskan untuk coba di cabangnya saja. Semoga tidak antri, pikir kami.

Segera kami tancap gas memutar lewat Desa Wisata Kasongan. Oh ya, Ayam Goreng Mbah Cemplung pusat berada di jalan alternatif menuju Desa Wisata Kasongan, melewati Madukismo, jadi tidak melewati Jalan Bantul.

Cabang Ayam Goreng Mbah Cemplung letaknya di Ring Road Selatan. Dari perempatan Ring Road Dongkelan, ke arah Barat (Madukismo). Sebelum perempatan ambil lajur kiri (sepeda motor) dan pasti akan terlihat papan nama Ayam Goreng Mbah Cemplung yang cukup besar.

Ayam-Goreng-Jawa-Mbah-Cemplung-Madukismo
Papan nama petunjuk (bantulmedia.com)

Dari situ kami belok kiri masuk jalan kecil tidak beraspal. Jika Ayam Goreng Mbah Cemplung (Pusat) letaknya di tengah desa (perkampungan), maka letak Warung Makan Ayam Goreng Mbah Cemplung (Cabang) ini  berada di tengah sawah. Nuansa pedesaan langsung terasa begitu masuk ke areal parkirnya yang cukup luas. Bangunan dan ornamennya pun mencirikan daerah pedesaan khas Bantul. Seperti tempat makan yang ramai lainnya, di dinding warung pun penuh dengan iklan berbagai produk. Meski demikian, tempatnya nyaman sehingga cocok untuk makan bersama keluarga, baik keluarga kecil maupun besar.

Menu (dokpri)
Menu (dokpri)

Menu utamanya sama dengan Ayam Goreng Mbah Cemplung yang ada di pusatnya sana. Ayam Goreng Jawa dengan sambal dan lalapan serta nasi yang pulen dan wangi.

Kami cukup beruntung karena warungnya tak seramai yang di pusat. Jadi kami leluasa memilih tempat dan menu sesuai selera kami. Tak berapa lama akhirnya pesanan kami pun datang. Tanpa babibu lagi kami ‘sikat’ ayam goreng pesanan kami. Ayam goreng yang gurih dan empuk, entah memakai resep rahasia apa yang jelas rasanya lezat sekali. Pheeww….. akhirnya kesampaian juga makan di Ayam Goreng Mbah Cemplung, meski di cabangnya.

Namun jika anda tetap penasaran  dengan Ayam Goreng Mbah Cemplung yang pusatnya, berikut peta lokasinya.

Untuk tulisan selanjutnya, kita akan menikmati kuliner ndeso khas Bantul lainnya yaitu Mi Lethek.